Kontroversi Ijazah Jokowi: Polemik Lama yang Kembali Mencuat, UGM dan Publik Bersuara
Oleh: Amsor | 16 April 2025
Isu mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik. keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik. Meskipun sempat mereda, gelombang keraguan kini kembali mengemuka—didukung oleh pernyataan beberapa tokoh yang mempertanyakan keabsahan dokumen akademik orang nomor satu di Indonesia tersebut.
![]() |
keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik. |
🎓 Awal Mula Polemik
Kecurigaan terhadap ijazah Presiden Jokowi mencuat setelah beredarnya salinan skripsi yang dinilai janggal oleh sebagian pihak. Salah satunya adalah Rismon Hasi Holland Sianipar, mantan dosen Universitas Mataram, yang menyebut penggunaan font Times New Roman dalam skripsi Jokowi tidak sesuai dengan zamannya.
Menurut Rismon, font tersebut belum lazim digunakan di Indonesia pada era 1980-an. Ia menduga bahwa naskah tersebut baru diproduksi atau dimodifikasi di era 1990-an ke atas, yang menimbulkan dugaan rekayasa.
🏛️ Klarifikasi UGM: Font Itu Sudah Ada Sejak Lama
Menanggapi tudingan tersebut, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara. Dalam pernyataan resminya, UGM menyatakan bahwa variasi font mirip Times New Roman memang sudah digunakan sejak lama di lingkungan akademik, khususnya untuk hasil ketikan manual atau percetakan kampus.
UGM juga menegaskan bahwa dokumen yang beredar belum tentu merepresentasikan versi asli yang tersimpan dalam arsip resmi mereka.
📣 Roy Suryo dan Bukti Visual
Pakar telematika dan mantan Menpora Roy Suryo turut menyoroti kasus ini. Ia menyebut sejumlah kejanggalan teknis dalam skripsi Jokowi, terutama pada bagian sampul dan lembar pengesahan.
Menurut Roy, dokumen yang beredar tampak seperti hasil cetakan era modern yang tidak sejalan dengan teknologi cetak tahun 1985. Ia juga menyoroti absennya tanda tangan dosen penguji dalam salinan yang beredar.
👨⚖️ Mahfud MD: “Tak Batalkan Kebijakan Presiden”
Meski demikian, mantan Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan bahwa polemik ijazah tidak serta-merta menggugurkan legitimasi kebijakan seorang Presiden. Menurut Mahfud, persoalan ini bisa ditindaklanjuti jika ada laporan resmi dan dianggap layak oleh Komisi Informasi, sesuai dengan UU Keterbukaan Informasi Publik.
🤝 Sikap Presiden Jokowi: Tak Ada Kewajiban Tunjukkan Ijazah
Saat dikonfirmasi di kediamannya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ia tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah kepada publik.
“Saya tidak ada kewajiban untuk menunjukkan ijazah kepada mereka,” ujar Presiden dengan tenang.
Namun, beliau tetap membuka ruang dialog dengan pihak-pihak yang datang ke rumahnya, menyebutnya sebagai bentuk silaturahmi yang tidak perlu dibesar-besarkan.
🔍 Isu Foto Ijazah Milik Orang Lain?
Dalam perkembangan terbaru, Roy Suryo menduga bahwa ijazah yang beredar adalah milik seseorang bernama Dumatno Budi Utomo, kerabat dekat Presiden. Namun hingga kini, tidak ada bukti sahih yang dapat mengonfirmasi klaim tersebut secara pasti.
💡 Analisis Redaksi: Kontroversi Lama, Reaksi Baru
Isu ini menyorot pentingnya keterbukaan informasi dan transparansi publik, terutama bagi pemimpin negara. Namun, perlu dicatat bahwa polemik semacam ini bukan hal baru dalam politik Indonesia.
Masyarakat diimbau untuk tetap kritis, namun juga objektif dan tidak terjebak pada opini tanpa dasar hukum yang kuat. Sementara itu, publikasi dokumen resmi atau audit forensik mungkin menjadi jalan keluar untuk mengakhiri kontroversi ini.
🗨️ Apa Pendapatmu?
Apakah menurut kamu ijazah Presiden Jokowi sah atau masih menyisakan tanda tanya? Tinggalkan komentar kamu di bawah dan ikut diskusi publik yang sehat dan berdasarkan data.
Belum ada Komentar untuk "Kontroversi Ijazah Jokowi: Polemik Lama yang Kembali Mencuat, UGM dan Publik Bersuara"
Posting Komentar